🦞 Review Buku Rich Dad Poor Dad

Assalamualaikumwbt dan salam hormat. Hari ini aku nak membicarakan tentang sebuah buku yang aku beli secara atas talian pada pertengah bulan Ogos 2020 , masa ini kita sedang menghadapi penularan wabak Covid-19 dan sedang melaksanakan Perintah Kawalan Pergerakan atau PKP. Buku ini bertajuk Literasi Undang-undang: Ilmu dan Kebijaksanaan, Untukmu Guru. Penulisnya ialah Puan Hazizah [] My Rating - 5 out of 5 starsPublisher - Plata PublishingGenre - Business/FinancePublishing year - 1997Language - EnglishISBN - 978-1612680194Pages - 352My Review - Rich Dad Poor Dad is the debut book written by Robert T. Kiyosaki. It was first published in 1997 autonomously because publishers didn't recognize the potential in Robert's work. But his novel changed their way of thinking by becoming the number one financial book of all time. The title is intriguing, which is why many people chose it to understand what it is Dad Poor Dad Summary - The author's biological father is a school teacher who told him to work hard, study, and save money, which he considered him a poor dad. The rich dad is the father of Mike, one of his childhood friends. He told Robert and Mike to work smart, invest, and understand how money works. The rich dad is a businessman but doesn't have a college degree, but he understands the importance of the study, so it is the only thing common between both dads. One day Robert went to his dad, asking how to become rich, but his poor dad had nothing to offer on this subject. So then, he set up a meeting with Mike's father and started working for him. The rich dad focuses on learning by doing; he doesn't believe in giving lectures. So when most nine years old enjoy their free time, Mike and Robert learn about the power of money. According to the rich dad, the school needs to give financial education that helps in the long run. Instead, they teach students to land high-earning jobs and pay enormous taxes to the government. Poor dad did the same throughout his life; he worked for money without understanding that work is a short-term solution to a long-term problem. Due to his rich dad's teachings, Robert retired at the age of 47 with growing and high-paying assets that are well established. He taught him that you need to be financially literate if you want to be rich. Most people think their house is their asset, but the rich dad explains it is a liability. We are all taught to do hard work, but this book helps you understand that you're doing what the other 80% of people do by doing hard work. One needs to be out of a rat race to achieve and acquire assets that will be fruitful. An important distinction is that rich people buy luxuries last, while the poor and middle class buy luxuries first; this quote is accurate. People purchase things impulsively, and they fancy a different device after some time. They eventually wind up with debts. A rich person buys stuff from the interest money they receive from their investments. This is why the rich get richer, and the poor get author further describes how a person pays high taxes while the rich pay a minimal amount to the government. He talked about the permanent tax story about 1874 and the 16th Amendment and how people got fooled, and views about Robin Hood make me think that corporations are cruel, but they are brilliant. The owners believe in themselves because they know that people like us crave the job, not the business. Poor and middle-class people do not believe in taking risks; they work hard, earn a promotion, and always try to be happy with whatever small amount they leave after paying taxes and buying liabilities. The reality is that the rich are not taxed. It's the middle class who pays for the poor, especially the educated upper-income middle people take calculated risks; Robert T. Kiyosaki gave examples of people who made billions and some who are too afraid to see the opportunities. Their stories will help you understand that it is never too late to begin, but yes, if you start early and lose, you have enough time to get up and rise again. All you need is to educate yourself, understand your investments market, connect with the people in this field and learn from them. The author worked in various departments, learned new pieces of information, and kept his mind active. He worked on skills that were profitable to him and urged others to do the same. The impact of both dads is shown in his judgments. They made him a hard-core capitalist but also someone who is ethically culpable. If money is involved, the fear of losing it is always there. No one likes to lose money, even the rich. The only difference is to overcome fear, laziness, arrogance, bad habits, and cynicism. Rich sees failure as an opportunity to grow and understand things better. It makes them stronger and wiser. A thing poor and middle-class people need to learn. Robert T. Kiyosaki describes 10 steps that one can use to awaken their financial earnings. I am not going to explain it here, but sharing the pointers. 1. Find a reason greater than Make daily Choose your friends Master a formula and then learn a new Pay yourself Pay your brokers Be an Indian Don't use assets to buy Choose Teach, and you shall of my favorite quotes from the Rich Dad Poor Dad book are - 1. There is a difference between being poor and being broke. The broke is temporary. Poor is It's not how much money you make. It's how much money you To become financially secure, a person needs to mind their own Great opportunities are not seen with your eyes. They are seen with your Job is an acronym for "Just Over Broke." Unfortunately, that applies to millions of I can't afford it; it causes sadness, and helplessness, which leads to despondency and often depression. How can I afford it? But, on the other hand, opens up possibilities, excitement, and book is a gem. It gives you simple explanations of how money works. It will not give you any trading tips, but it helps you understand the things no one teaches us in school or at home. The financial insights aid you in taking action and being your own boss. Many people don't like this book, but I think every novel is different, and being written by diverse authors who have distinct experiences makes it more interesting to read. Whether you're an experienced financer or a newbie, this book is perfect. I highly recommend it. In this version, you'll find a summary of each chapter. So, if you don't have time to read the whole book, you can go through it and gain knowledge. The only question is, are you ready for that? If yes, then, Review Mengelolah keungan sejak dini merupakan kewajiban yang tidak dapat terelakkan lagi. Buku ini hadir untuk memberikan sudut pandang lain mengenai uang. Pemahaman yang selama ini saya terapkan ternyata keliru terhadap uang. Hal ini juga terjadi oleh beberapa orang diluar sana, gagal mengelolah keuangan. Bukunya terdiri dari sembilan bagian Hingga saat ini,masih banyak orang yang terjebak dengan mindset yang salah tentang uang. Pasti Anda sering mendengar kalimat seperti ini ”Bila ingin menjadi sukses dan kaya, harus belajar dengan rajin agar bisa diterima di universitas ternama supaya mudah bekerja”. Dari kalimat tersebut, Anda bisa melihat bahwa masih banyak orang bekerja untuk uang dan bukan sebaliknya. Sayangnya, hal ini juga masih terjadi di belahan dunia lain. Selain itu, banyak orang masih terjebak gaya hidup yang cenderung liabilitas sehingga banyak dari mereka yang harus mengalami masa sulit tanpa uang sama sekali. Oleh karena itu, melalui buku berujudul "Rich Dad Poor Dad", Robert T. Kiyosaki mencoba mematahkan pola pikir mindset yang salah tersebut. Terbit pada 1997, hingga saat ini buku ini masih konsisten menjadi International Best Seller. Buktinya, buku ini telah berada di daftar New York Times Bestseller selama lebih dari enam tahun dan mendapat banyak pujian. Buku ini pun telah terjual sebanyak 32 juta copy dan telah diterjemahkan ke lebih dari 51 bahasa termasuk bahasa Indonesia. Buku ini menitikberatkan betapa pentingnya pendidikan finansial yang jarang diajarkan di sekolah-sekolah. Banyak Gagasan dalam buku ini yang dapat memberikan sudut pandang bau kepada pembaca tentang uang yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Buku ini adalah titik awal yang tepat bagi siapapun yang ingin mengendalikan keuangan dengan cerdas. Bila Anda salah satunya, maka buku ini akan sangat membantu Anda. Berikut ini review buku Rich Dad Poor Dad. Review Buku Rich Dad Poor Dad Buku Ini diawali dengan penjelasan asal mula kata “Rich Dad Poor Dad”. Disini Robert menjelaskan bahwa ia memiliki dua ayah. Ayah pertama adalah ayah kandungnya sendiri yang merupakan seseorang yang berpendidikan tinggi. Ia juga memiliki gelar dan melanjutkan studinya ke berbagai universitas dengan beasiswa penuh. Namun, ayah pertama ini harus berjuang untuk mendapatkan uang dan pada akhirnya hanya meninggalkan banyak hutang. Ayah pertamanya ini, disebut Robert sebagai "Poor Dad". Ayah keduanya adalah ayah dari temannya yang tidak lulus SMP. Namun, ia berhasil menjadi salah satu orang terkaya dan teah mnenyumbangkan uang hingga puluhan juta dolar bagi keluarganya dan demi amal kemanusiaan. Ayah kedua inilah yang Robert sebut "Rich Dad". Kedua ayah ini berperan sangat besar bagi Robert dalam membentuk pola pikirnya tentang uang. Nasihat dari kehadiran dua orang inilah yang Robert jadikan sandaran dalam melihat uang dari dua sudut pandang, yakni sudut pandang orang kaya dan sudut pandang orang miskin. Begitu banyak informasi dalam buku ini yang disajikan dengan bahasa yang ringan dan mudah dim negeri sehingga membuat pembaca tidak bosan untuk membaca buku ini hingga selesai. Selain itu, buku ini memuat banyak dobrakan yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Salah satunya adalah gagasan Robert yang menentang bahwa rumah dan kendaraan bukanlah aset melainkan liabilitas. Selain itu, Robert juga menekankan kepada pada orang tua untuk tidak bergantung pada sekolah untuk mengajarkan tentang kepada anak. Kutipan tentang Keuangan dari Buku Rich Dad, Poor Dad Melalui buku ini, Robert telah mengubah mindset jutaan orang di seluruh dunia tentang uang. Hal ini pun tertuang dengan berani dan apa adanya dalam berbagai kutipan yang ada di dalamnya. Berikut ini beberapa kutipan tentang keuangan uang dari buku Rich Dad, Poor Dad. “Ada perbedaan antara menjadi miskin dan menjadi bangkrut. bangkrut itu sementara. miskin itu selamanya.” ”Uang adalah satu bentuk kekuatan. Namun, yang lebih kuat adalah pendidikan keuangan.” “Orang miskin dan menengah bekerja untuk uang. Orang kaya membuat uang bekerja untuk mereka.” ”Kalian miskin hanyalah kalau kalian menyerah. Yang paling penting adalah bahwa kalian melakukan sesuatu. Kebanyakan orang hanya berkata dan bermimpi ingin kaya.” “Tak perlu mengkhawatirkan sekarang. Cukup ketahui bahwa rasa takutlah yang membuat kebanyakan orang terus bekerja.” ”Bukan seberapa banyak uang yang kita hasilkan, tetapi seberapa banyak uang yang kita simpan.” “Orang kaya membangun aset. Orang miskin dan kelas menengah membangun liabilitas, tapi mereka mengira itu aset.” “Sekolah dirancang untuk menghasilkan karyawan yang baik. bukanya pemberi kerja yang baik." “Kebanyakan dari kita menghabiskan hidup untuk mengurusi bisnis orang lain dan membuat orang itu kaya. tanpa kita berani untuk memulainya."
मित्रानोजर तुम्ही रिच डैड पुअर डैड मराठी PDF Free Download करणार असाल तर खाली दिलेल्या डाउनलोड लिंक वरती क्लीक करून तुम्ही Rich Dad Poor >Dad Marathi PDF Free Download करू शकता.
Silahkan Login untuk menulis review Masdaf 354 Rated it 2 years agosaya ambil kutipan "Hindari dan jauhi gaya hidup konsumtif", jika semua org tidak konsumtif dan gaya hidup minimalis, bagaimana nasib para pembisnis gadget,mobil,motor,jam tangan dll. ada yg bisa bantu meluruskan? haha Ilham Raspati 02 Jul 2020 Tenang kaka... hehe, bawaan alamiah manusia suka memiliki barang baru dan bagus, jadi tetap aja akan banyak yang suka belanja barang konsumtif. Jangan khawatirin para pebisnis... Kebalikan orang yg hidup konsumtif adalah orang yang sedang berinvestasi, ia akan tetap belanja tapi barang yang bernilai jangka panjang seperti properti, tanah, surat berharga, dll Angie Li 04 Jul 2020 Setuju sama ilham, gunakan uang untuk membeli barang yang produktif dan membutuhka, bukan barang konsumtif sekali habis dan karena keinginan Angie Li Rated it 2 years agoBuku ini sangat booming di awal tahun 2000an, idenya yang fresh dibandingkan buku financial yang ada saat itu yang membuat buku ini menarik perhatian banyak orang. Coba deh siapa aja yang belum pernah baca buku ini, sempetin beli atau pinjem buku ini, kita akan kebuka pikiran apa yang salah selama ini, kemudian kita diperkenalkan dengan konsep dasar keuangan seperti aset, utang, cash, dll. MemahamiFinansial dari Buku Rich Dad Poor Dad Indonesia. admin. 25 June 2022 26 June 2022. Rich Dad Poor Dad Indonesia. Views: 46. Bab Lima: Pelajaran 5: Orang Kaya Menciptakan Uang "Seringkali di dunia nyata, bukan yang pintar yang maju, tapi yang berani." Rich Dad Poor Dad adalah titik awal bagi siapa pun yang ingin memegang kendali atas masa depan keuangan mereka. Judul Rich Dad Poor Dad Apa Yang Diajarkan Orang Kaya Pada Anak-anak Mereka Tentang Uang – Yang Tidak Diajarkan Oleh Orang Miskin Dan Kelas Menengah Penulis Robert Kiyosaki Genre Bisnis/Manajemen Penerbit Gramedia Pustaka Utama Tahun terbit 2016 edisi kedua Jumlah halaman 208 Bahasa Bahasa Indonesia Alih Bahasa J. Dwi Helly Purnomo “Orang miskin dan kelas menengah bekerja untuk uang. Orang kaya membuat uang bekerja bagi mereka.”Robert Kiyosaki Apakah pernah terpikirkan oleh Anda mengapa yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin? Meskipun ada berbagai faktor, ada satu hal cukup penting yang sangat memengaruhinya. Apa itu? Pendidikan tentang uang. Yang saya maksud pendidikan tentang uang bukanlah sekadar mengetahui nominal dari sebuah uang dan apa yang bisa kita beli dengan uang tersebut, melainkan mengenai bagaimana caranya uang yang bekerja untuk kita, bukan kita yang bekerja untuk uang. Demi menghindari kehidupan yang memaksa kita menghabiskan seluruh waktu yang kita miliki untuk bekerja demi mendapatkan uang. Dalam bukunya yang berjudul Rich Dad Poor Dad, Robert Kiyosaki menceritakan bagaimana pendidikan tentang uang bisa membuatnya kaya dan mengeluarkan lebih sedikit tenaga dan juga waktu. Awal mula saya bertemu dengan buku ini Bolak-balik toko buku baik luring maupun daring sudah tidak asing dengan sampulnya, dengan tulisan besar “RICH DAD POOR DAD” dan foto close up wajah si penulis membuat saya cukup mudah mengingatnya. Apalagi dengan banyaknya orang yang merekomendasikan buku ini dan banyaknya versi KW-nya yang cukup mengindikasikan jika buku ini adalah buku yang bagus membuat saya tertarik untuk membacanya. Apalagi topik buku ini tentang sebuah hal yang memang sedang saya ingin pelajari, yaitu finansial. Apa sebenarnya isi Rich Dad Poor Dad? Rich Dad Poor Dad adalah sebuah buku yang berisi tentang pengetahuan mengenai uang. Seperti yang sudah saya sampaikan di awal, pengetahuan tentang uang yang saya maksud di sini adalah mengenai bagaimana agar kita bisa terbebas dari yang istilahnya “balap tikus”, bekerja untuk uang dan menghabiskan sisa waktu yang kita miliki untuk bekerja. Lalu kenapa judulnya Rich Dad Poor Dad? Robert Kiyosaki sendiri menceritakan bagaimana ia dibesarkan oleh dua orang ayah. Yang pertama adalah ayah kandungnya sendiri, seorang berpendidikan tinggi dan pegawai biasa tapi memiliki pola pikir konvensional. Kemudian ayah kedua adalah ayah dari temannya, walaupun berpendidikan rendah, ia adalah seorang pebisnis dan investor yang mengajarkannya pengetahuan tantang uang. Inti dari buku ini adalah membandingkan bagaimana seseorang bisa kaya dalam artian bebas finansial, sementara di sisi lain ada orang-orang yang bekerja setiap saat tapi terus menerus merasa kurang. Terdiri dari sembilan bab, Robert Kiyosaki membagi buku ini menjadi beberapa pelajaran inti yang bisa kita pelajari agar bisa terbebas dari “balap tikus.” BAB I. Pelajaran Satu Orang Kaya Tidak Bekerja untuk Uang “Mereka minta pekerjaan dan gaji, tapi tidak pernah meminta saya mengajari mereka tentang uang. Jadi, kebanyakan dari mereka menghabiskan tahun-tahun terbaik hidup mereka bekerja demi uang, tanpa benar-benar mengerti untuk apa mereka bekerja.”Hal. 25 Di bab pertama ini Robert Kiyosaki menceritakan awal mula bagaimana ia di usia 10 tahun bertemu dengan ayah temannya yang ia sebut “ayah kaya” dan mulai belajar darinya. Cara bagaimana ayah kaya membuat Robert Kiyosaki berpikir dan sadar tentang konsep dasar pengetahuan uang bisa saya sebut cukup ekstrem. Awalnya dengan membuatnya bekerja di salah satu toko kelontong milik ayah kaya dengan upah yang sangat sedikit, bahkan ketika ia meminta kenaikan upah, ayah kaya malah membuatnya bekerja tanpa gaji. Pelajaran pertama yang ayah kaya berikan adalah tentang bagaimana kebanyakan orang bekerja tetapi tidak kunjung bebas secara finansial. Mereka bekerja sepanjang hidupnya untuk memenuhi keinginan dan ketakutan tidak bisa membayar cicilan. Ketika Robert Kecil sadar, dia tidak ingin menjalani hidupnya seperti itu, dan membuatnya memutar otaknya, mencari jalan bagaimana agar uang bekerja untuknya, bukan dia yang bekerja untuk uang. “Kalau kau berpikir sayalah masalahnya, kau harus mengubah saya. Kalau kau sadar bahwa kaulah masalahnya, kau bisa mengubah diri, belajar sesuatu, dan menjadi lebih bijak. Kebanyakan orang ingin orang lain di dunia berubah, tapi diri mereka tidak.”Hal. 25 BAB II. Pelajaran Dua Mengapa Mengajarkan Melek Keuangan? Bab kedua berisi mengenai bagaimana pola yang menyebabkan yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin. Robert Kiyosaki menjelaskan bagaimana cash flow atau arus kas seseorang bisa menggambarkan seseorang susah kaya karena ia tidak menggunakan pendapatannya untuk membangun aset. Orang yang tidak kaya menggunakan seluruh uangnya untuk membayar cicilan dan pengeluaran konsumtif, jadi ia hanya memiliki satu sumber pendapatan yang bernama gaji. Ketika kita hanya bergantung pada satu sumber pendapatan, otomatis kita terpaksa untuk terus bekerja untuk membayar cicilan. Di bab ini juga Robert Kiyosaki menjelaskan bahwa rumah yang kita tinggali bukanlah aset, melainkan liabilitas. Kenapa? Karena rumah tidak mendatangkan pendapatan, malah membuat kita mengeluarkan uang seperti untuk listrik, air, dan perawatan. Rumah akan menjadi aset jika rumah atau properti tersebut disewakan atau dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi. Hal. 58 Hal. 59 Hal. 60 “Kemakmuran adalah kemampuan seseorang untuk bertahan melewati begitu banyak hari di depan, atau kalau saya berhenti bekerja hari ini, berapa lama saya bisa bertahan hidup?”Hal. 78 BAB III. Pelajaran Tiga Uruslah Bisnis Anda Sendiri Apa yang Robert Kiyosaki sampaikan di bagian ini adalah mengenai bagaimana menuju kebebasan finansial dengan fokus memperbanyak aset, salah satunya adalah bisnis. Kenapa bisnis masuk ke kolom aset dan bukannya kolom penghasilan? Karena yang Robert Kiyosaki maksud dengan bisnis di sini adalah sebuah hal yang tidak mengharuskan kehadiran kita. Ketika kita meluangkan waktu terlalu banyak untuk mengurusi bisnis, maka bisnis tersebut tidak lagi menjadi aset, melainkan menjadi pekerjaan kita. Kemudian yang Robert Kiyosaki maksud dengan “uruslah bisnis Anda sendiri” adalah kita sering kali terlalu fokus pada pekerjaan kita tanpa sempat untuk memulai bisnis sendiri. Penekanan yang Robert Kiyosaki sampaikan adalah membangun dan menjaga kolom aset tetap kukuh. “Kesalahan dalam menjadi apa yang Anda pelajari adalah terlalu banyak orang yang lupa memikirkan bisnis mereka sendiri. Mereka menghabiskan hidup untuk mengurusi bisnis orang lain dan membuat orang itu kaya.”Hal. 83 BAB IV. Pelajaran Empat Sejarah Pajak dan Kekuatan Korporasi Di bagian ini Robert Kiyosaki menjelaskan tentang pentingnya sebuah korporasi, salah satunya agar kita tidak harus membayar pajak yang tinggi, tidak seperti sebagai individu. Intinya di bab empat ini Robert Kiyosaki menerangkan manfaat-manfaat yang bisa kita dapat jika memiliki kecerdasan keuangan atau IQ keuangan. IQ keuangan terdiri dari pemahaman mengenai pengetahuan tentang empat bidang keahlian yang luas. Keempat hal ini wajib kita pahami jika tujuan utamanya adalah menuju kebebasan finansial, di antaranya adalah 1. Akuntansi Akuntansi adalah melek keuangan atau kemampuan membaca angka. Ini keterampilan yang penting kalau kita ingin membangun kerajaan bisnis. Semakin banyak uang yang menjadi tanggung jawab kita, semakin besar akurasi yang kita butuhkan. Ini adalah sisi otak bagian kiri, atau detail. Melek keuangan adalah kemampuan membaca dan memahami laporan keuangan yang memungkinkan kita mengenali kekuatan dan kelemahan bisnis apa pun. 2. Investasi Investasi adalah ilmu pengetahuan tentang “uang yang mengenhasilkan uang.” Ini mencakup strategi dan formula yang digunakan oleh sisi otak kanan yang kreatif. 3. Memahami Pasar Memahami pasar adalah ilmu pengetahuan tentang penawaran dan permintaan. Kita perlu mengetahui aspek teknis pasar, yang didorong oleh emosi, selain aspek fundamental dan ekonomis dari investasi. Apakah suatu investasi masuk akal atau tidak masuk akal berdasarkan kondisi pasar saat ini? 4. Hukum Korporasi yang dilengkapi dengan keterampilan teknis akuntansi, investasi, dan pasar bisa berkontribusi pada pertumbuhan yang luar biasa. Orang yang memahami keuntungan dan perlindungan pajak yang disediakan oleh korporasi bisa menjadi kaya dengan jauh lebih cepat daripada orang yang hanya merupakan karyawan atau pemilik tunggal sebuah bisnis kecil. Ini seperti perbedaan antara orang yang berjalan dan yang terbang. Perbedaan itu sangat besar bila menyangkut kekayaan jangka panjang. “Pengetahuan adalah kekuatan. Dengan uang, datanglah kekuatan yang lebih besar yang menuntut pengetahuan yang benar untuk menjaga dan melipatgandakannya. Tanpa pengetahuan itu, dunia mempermainkan Anda.”Hal. 95 BAB V. Pelajaran Lima Orang Kaya Menciptakan Uang Robert Kiyosaki menceritakan bahwa waktu adalah salah satu aset terbesar kita, jadi daripada menabung dalam waktu yang lama, ia menyarankan untuk menginvestasikan uang kita menjadi aset yang bisa mendatangkan kekayaan lebih cepat. Inti yang saya tangkap dalam bagian ini adalah bagaimana kita memutarkan berulang kali keuntungan dengan mengoptimalkan kemampuan kecerdasan IQ tadi, yang meliputi pemahaman mengenai akuntansi, investasi, pasar, dan hukum. Beberapa pelajaran penting yang saya tangkap Cari peluang yang banyak orang banyak cara lain mendapatkan modal selain mendatangi bank atau meminjam ke orang lain. Jadi kita harus selalu memutar otak ketika berhadapan pada sebuah kemampuan kita terbatas pada hal-hal tertentu, kelola orang-orang yang memang ahli pada bidang-bidang tersebut. “Selalu ada risiko, jadi belajarlah mengelola risiko daripada menghindarinya.”Hal. 127 BAB VI. Pelajaran Enam Bekerja Untuk Belajar, Jangan Bekerja Untuk Uang Salah satu contoh pada bagian ini adalah kebanyakan orang yang ahli membuat resep makanan enak kurang mampu mengembangkan bisnis mereka. Kenapa? Karena mereka terlalu fokus pada satu hal, yaitu membuat resep. Mereka melewatkan dan tidak begitu mempelajari hal penting lainnya untuk mengembangkan sebuah bisnis. Jadi ayah kaya menyarankan Robert Kiyosaki untuk ingin tahu sedikit tentang banyak hal. Saran tersebut ia ikuti, jadi ketika masih bekerja untuk orang lain, ia sempat beberapa kali merubah profesinya agar dapat mempelajari hal-hal yang dia anggap penting untuk membangun bisnisnya sendiri. “Saya menyarankan mereka mengambil pandangan yang lebih jauh tentang hidup mereka. Alih-alih bekerja untuk uang dan pekerjaan yang terjamin, yang saya akui penting, saya menyarankan mereka mengambil pekerjaan kedua yang akan mengajari keterampilan kedua.”Hal. 138 BAB VII. Mengatasi Rintangan Walaupun sudah melek keuangan, masih ada beberapa rintangan yang bisa membuat orang susah membangun aset dan kesulitan meningkatkan arus kas. Beberapanya adalah 1. Rasa Takut “Saya tidak pernah bertemu dengan orang yang sungguh-sungguh senang kehilangan uang. Dan sepanjang hidup saya, saya tidak pernah bertemu orang kaya yang tidak pernah kehilangan uang. Namun, saya bertemu banyak orang miskin yang tidak pernah kehilangan satu sen pun dalam berinvestasi.”Hal. 145 Yang Robert Kiyosaki tekankan adalah bagaimana caranya agar kita mampu mengatasi kegagalan, itu yang membuat perbedaan pada hidup kita. Jika selalu takut mengambil risiko dan main aman, kita tidak akan pernah gagal dan tidak akan pernah belajar. 2. Sinisme “Sering kali dibutuhkan keberanian besar untuk tidak membiarkan rumor dan ramalan tentang kegelapan serta malapetaka memengaruhi keraguan dan ketakutan kita. Namun, investor yang cerdas tahu bahwa masa yang sepertinya buruk sebenarnya merupakan saat terbaik untuk menghasilkan uang.”Hal. 153 Tidak beda jauh dengan mengatasi rasa takut, sinisme adalah sifat yang bisa mudah kita temui pada orang yang sulit berkembang. Ia akan selalu mencari alasan daripada mencari jalan keluar dengan menganalisis berbagai kemungkinan yang bisa terjadi. Di situlah kita bisa menemukan peluang, jika tidak bersifat sinis. 3. Kemasalan “Orang sibuk sering kali adalah orang yang paling malas. Mereka sibuk, dan mereka tetap sibuk karena itu cara untuk menghindari sesuatu yang tidak ingin mereka hadapi.”Hal. 158 Mungkin ketamakan biasa identik dengan hal yang negatif ya, tapi terkadang hal itu bisa menjadi salah satu cara kita untuk mengatasi kemalasan. Kok bisa? Yang ayah kaya katakan kepada Robert Kiyosaki adalah melarang kata-kata seperti “Saya tak mampu membelinya.” Dan menggantinya dengan “Bagaimana saya bisa membelinya.” Hasrat atau keinginan akan sesuatu bisa membuat kita mencari berbagai cara untuk mendapatkannya, dari situlah kita bisa melatih kemampuan berpikir dan mencari jalan keluar. 4. Kebiasaan Buruk “Hidup kita lebih merupakan cerminan kebiasaan kita daripada pendidikan kita.”Hal. 161 Kebiasaan buruk menurut ayah kaya di sini ialah tentang bagaimana kebanyakan orang lebih dulu membayar pemerintah daripada membayar diri sendiri. Apa maksudnya? Kebiasaan orang kaya adalah memprioritaskan kolom aset, jadi hal pertama yang mereka lakukan ketika mendapat uang adalah langsung memutarkannnya kembali. Dan karena sudah memutarkan uang yang didapat sementara itu masih ada pajak yang harus dia bayar, mereka menjadikannya sebagai sebuah motivasi untuk memutar otak bagaimana cara membayar pajak tersebut, hal itu membuat mereka bekerja lebih keras, memaksa untuk berpikir, dan yang paling penting membuat lebih cerdik serta aktif dalam hal uang. 5. Kesombongan “Ketika Anda tahu bahwa Anda bodoh dalam suatu topik, mulailah didik diri Anda dengan mencari seorang ahli di bidang itu atau sebuah buku tentang topik itu.”Hal. 164 Ketika seseorang sombong, ia yakin bahwa apa yang tidak ia ketahui tidaklah penting. Dan ketika ia memiliki pemikiran seperti itu, kehilangan uang akan menyadarkannya. BAB VIII. Memulai “Kegeniusan kita tertidur karena kebudayaan kita telah mendidik kita untuk meyakini bahwa cinta akan uang adalah akar segala kejahatan. Hal itu mendorong kita untuk mempelajari suatu profesi agar kita bisa bekerja untuk memperoleh uang, tapi tak berhasil mengajari kita cara membuat uang bekerja untuk kita.”Hal. 165 Mendapatkan uang dari “pekerjaan” rasanya lebih mudah daripada harus pusing-pusing membangun aset, tapi kebanyakan orang menjadi tidak sadar bahwa hal tersebut bisa membuat mereka tak kunjung keluar dari siklus balap tikus. Selain itu potensi yang kita miliki jadi kurang bisa optimal karena jarang dilatih. Karena itu, Robert Kiyosaki menawarkan sepuluh langkah sebagai proses untuk mengembangkan kekuatan yang kita miliki 1. Temukan alasan yang lebih besar daripada kenyataan kekuatan semangat Pertama, kita harus memiliki alasan. Apa pun itu, contohnya adalah berjuang demi diri sendiri ataupun orang yang kita cintai. Cintalah yang membuat kita mengatasi rintangan dan pengorbanan. “Tanpa alasan atau tujuan yang kuat, apa pun dalam hidup ini sulit.”Hal. 168 2. Buat pilihan setiap hari kekuatan pilihan Robert Kiyosaki menjelaskan jika hal pertama yang seharusnya kita pilih adalah pendidikan, karena menurutnya satu-satunya set riil yang kita miliki adalah pikiran kita, alat paling kuat yang kita kuasai. Kemudian jika sudah memiliki pengetahuan cara untuk menjadi kaya, setiap hari pilihlah pilihan yang bisa membuat kita tetap berada di jalur tersebut. “Pilihan tentang apa yang kita lakukan dengan waktu kita, uang kita, dan apa yang kita masukkan ke kepala kita. Itulah kekuatan kita. Kita semua punya pilihan. Saya hanya memilih untuk menjadi kaya, dan saya membuat pilihan itu setiap hari.”Hal. 159 3. Memilih teman dengan cermat kekuatan pertemanan Masih berhubungan dengan poin sebelumnya, Robert Kiyosaki menekankan bahwa ia tidak mencari pergaulan dengan orang-orang kaya untuk mendapatkan uang mereka, melainkan untuk mendapatkan pengetahuannya. “Saya punya beberapa teman yang menghasilkan lebih dari satu miliar dollar dalam masa hidup mereka yang singkat. Tiga dari mereka mengatakan fenomena yang sama Teman-teman mereka yang tidak punya uang tidak pernah datang kepada mereka untuk bertanya bagaimana mereka mencapai kekayaan mereka itu. Namun, mereka mendatangi mereka dan menanyakan satu dua hal berikut, atau keduanya pinjaman, atau pekerjaan.”Hal. 172 4. Kuasailah sebuah formula, lalu pelajari sebuah formula baru kekuatan belajar dengan cepat Terkadang bukan tentang seberapa lama kita mempalajari sesuatu, melainkan terbuka terhadap hal-hal baru. “Di dunia saat ini yang berubah cepat, bukan lagi seberapa banyak banyak yang Anda ketahui yang penting, karena sering kali yang Anda ketahui itu sudah kuno. Yang penting adalah seberapa cepat Anda belajar.”Hal. 175 5. Bayar diri Anda terlebih dahulu kekuatan disiplin diri Robert Kiyosaki menjelaskan bahwa ada tiga keterampilan manajemen paling penting yang dibutuhkan untuk memulai bisnis sendiri arus kas, sumber daya manusia, dan waktu pribadi. Tidak hanya dalam bisnis, ketiga hal tersebut juga sangat penting diterapkan dalam berbagai hal baik lingkup individu, organisasi, hingga komunitas masyarakat. Kemudian yang dimaksud dengan “bayar diri Anda terlebih dahulu” sama dengan yang sudah dijelaskan sebelumnya, fokus pada kolom aset sebelum mengalokasikannya pada hal lain. Ada dua hal yang Robert Kiyosaki sarankan agar selalu diingat Jangan terjebak dalam utang besar yang harus dibayar. Jagalah pengeluaran tetap rendah. Bangunlah aset terlebih dahulu, baru setelah itu sedikit demi sedikit bisa mengalokasikan anggaran ke hal-hal kekurangan uang, biarkan tekanan terbentuk dan jangan memakai tabungan atau investasi. Gunakan tekanan itu untuk membuat pikiran kita memunculkan cara-cara baru untuk menghasilkan uang lebih banyak. Ketika sudah didapatkan, baru bayar apa yang perlu dibayar. “Orang kaya tahu tabungan hanya digunakan untuk menciptakan uang lebih banyak, bukan untuk membayar tagihan.”Hal. 180 6. Bayarlah broker Anda dengan baik kekuatan saran yang baik Cari broker yang bidang bisnisnya berbeda dari kita. Kenapa? Karena sering kali broker yang bisnisnya sama dengan kita akan lebih mengutamakan bisnisnya sendiri. “Seperti saya katakana sebelumnya, salah satu keterampilan manajemen yang diperlukan adalah manajemen SDM. Banyak orang hanya mengelola orang yang mereka anggap lebih bodoh serta ada di bawah kekuasaan mereka. Banyak manajer madya tetap menjadi manajer madya, gagal dipromosikan, karena mereka tahu cara bekerja dengan orang-orang di bawah mereka, tapi tidak tahu cara bekerja dengan orang-orang di atas mereka. Keterampilan yang sebenarnya adalah mengelola dan mengganjar orang yang lebih pandai daripada Anda dalam sejumlah bidang teknis.”Hal. 183 7. Jadilah seorang pemberi Indian kekuatan memperoleh sesuatu secara gratis Di dunia kolom aset, menjadi pemberi Indian mendapatkan kembali apa yang telah dikeluarkan sangatlah penting untuk kekayaan. Robert Kiyosaki memberi contoh ia membeli sebuah kondominium sitaan yang ia sewakan segera setelah ia beli. Ia melakukan perhitungan seberapa cepat ia bisa balik modal dari hasil menyewakan kondominium itu. Dalam tiga tahun uangnya sudah kembali, dan kondominium itu sekarang jadi aset yang terus mendatangkan keuntungan baginya. “Pertanyaan pertama seorang investor yang canggih adalah, “Seberapa cepat saya mendapatkan kembali uang saya?”Hal. 183 8. Menggunakan aset untuk membeli kemewahan kekuatan fokus Robert Kiyosaki menceritakan kisah temannya yang hendak membelikan sebuah mobil kepada anaknya, tapi tidak jadi, dan memilih untuk memberikan uang untuk investasi saham, dan akhirnya anak itu berhasil mendapatkan keuntungan yang salah satunya bisa digunakan untuk membeli mobil. “Saat ini, terlalu sering kita lebih berfokus meminjam uang untuk mendapatkan hal-hal yang kita inginkan, bukannya berfokus menciptakan uang.”Hal. 188 9. Kebutuhan akan pahlawan kekuatan mitos Ketika kecil Robert Kiyosaki menjadikan para pemain bisbol profesional sebagai pahlawannya. Beranjak dewasa ia beralih ke sosok seperti Donald Trump dan Warren Buffet. Ia meniru dan mempelajari bagaimana orang-orang seperti mereka menghasilkan uang. “Meniru atau berusaha menyamai pahlawan adalah kekuatan belajar yang sejati.”Hal. 188 10. Mengajarlah maka kau akan menerima kekuatan memberi Tidak banyak yang disampaikan di bagian ini, seperti pada umumnya, memberi adalah hal yang mulia yang bisa membawa kebaikan pada diri kita sendiri. “Anda hanya perlu bersikap murah hati dengan apa yang Anda miliki.”Hal. 191 BAB IX. Masih Ingin Lagi? Inilah Beberapa Hal Yang Harus Dilakukan Di bagian akhir, Robert Kiyosaki memberikan beberapa poin spesifik yang bisa kita lakukan, seperti ikuti kursus, melakukan evaluasi, belajar dari masa lalu, dll. Hanya seperti sebuah rangkuman dari beberapa bab-bab sebelumnya. Apa yang saya dapat dari buku ini Kemampuan story telling Robert Kiyosaki sangat bagus. Saya benar-benar bisa membayangkan apa saja yang ia lakukan dan pelajaran apa yang ia ambil dari hal-hal tersebut, khususnya pelajaran yang diberikan oleh ayah kaya. Tidak ada kata membosankan ketika membaca buku ini cukup menggambarkan alasan yang masuk akal kenapa orang kaya makin kaya dan orang miskin makin miskin. Uang orang kaya diputarkan untuk mendapatkan uang yang lebih banyak, sementara itu uang orang miskin dihabiskan begitu saja dan membuat mereka harus bekerja lebih keras. Pendidikan tentang uang bisa merubah banyak kekuatan pajak dalam memengaruhi finansial seseorang. Tapi perlu dibandingkan dengan kondisi yang ada di Indonesia, karena pajak di US memang setinggi itu, baik pajak penghasilan dan kepemilikan barang/ saya sadar bahwa rutinitas harian saya sekarang akan sangat berpengaruh terhadap kemampuan bebas finansial saya nantinya. Harus mulai bertindak dari sekarang jika tidak ingin hidup hanya untuk bekerja demi mendapatkan jadi memiliki pemikiran jika MLM ternyata tidak seburuk itu, MLM melatih kemampuan menjual kita, yang di mana termasuk kemampuan komunikasi dan negosiasi, hal yang sangat penting dalam rangka membangun menggunakan akal untuk mengatasi masalah keuangan. Meminjam uang memanglah hal yang mudah, tapi itu seperti gali lubang tutup lubang kan? Ada banyak cara lain jika kita mau menyisihkan pikiran dan tenaga untuk melakukannya. Apa yang menurut saya bisa dikritisi Saya tahu buku ini mengajarkan pendidikan tentang uang, tapi ada lingkup lebih luas yang bisa dibahas, contohnya seperti perbedaan kelas. Karena ya tidak semua orang bisa memiliki akses ke sana. Maksudnya, saya cukup beruntung memiliki akses bisa membaca buku ini, lalu bagaimana dengan nasib orang-orang di luar sana yang demi mendapatkan pendidikan konvensional saja kesusahan?Menurut saya apa yang disampaikan pada buku ini lebih ditujukan bagi orang-orang yang hidup secara “normal.” Maksud saya, orang-orang yang belum memiliki ideologi tersendiri dalam menjalani kehidupan. Singkatnya buku ini mengajarkan kita menjadi pemenang dalam sistem banyak menggunakan contoh bisnis investasi properti. Ya saya tahu itu salah satu bisnis utama Robert Kiyosaki, tetapi secara tidak langsung bisa membuat para pembaca fokus dan ikut-ikutan menekuni bidang tersebut sebelum melihat peluang di bidang yang lain. Kesimpulan Pada akhirnya buku ini memang sangat recommended untuk dibaca oleh siapa saja, terlebih bagi orang-orang seperti saya yang sebelumnya kurang aware dengan pendidikan tentang uang. Namun perlu diingat apa isi buku ini tetap perlu disesuaikan juga dengan kondisi di Indonesia, apalagi kultur dan budaya yang cukup berbeda. Maksud saya, ada loh orang di sini yang di usia senjanya masih bekerja walaupun sudah berkecukupan. Kenapa? Karena hal itu yang membuat mereka merasa hidup. Jadi bekerja sampai tua tidak selalu buruk bagi semua orang, ada sudut pandang lain juga tentang hal itu. Namun tetap apa yang diajarkan oleh ayah kaya kepada Robert Kiyosaki perlu diajarkan kepada setiap orang. Agar kita bisa menjalani hidup yang berkesadaran, bukan menjalani hidup yang sudah dibuat sedemikian rupa oleh para pemegang modal agar kita menjadi sapi perah yang bisa dengan mudahnya disedot hingga habis tak tersisa. Dari skor 1-5 saya memberi nilai pada buku ini. Worth it untuk dibaca. Link Pembelian Tokopedia Gramedia Baca juga REVIEW BUKU How to Win Friends and Influence People Dale Carnegie REVIEW BUKU The Power of Habit Charles Duhigg
  1. Опрեሑеղιщ ሂщυбቆሞօ
  2. Αсθж ոፔело
Disepanjang buku Rich Dad's CashFlow Quadrant, Robert Kiyosaki terus menekankan pentingnya kecerdasan finansial. Buku ini ditulis untuk orang-orang yang sudah siap membuat perubahan dalam hidup mereka untuk bergerak meninggalkan pekerjaan yang terjamin dan mulai membangun jalan mereka sendiri dalam rangka mencapai kebebasan keuangan.
Pernahkah kamu mendengar nasihat, “Kalau mau sukses dan jadi orang kaya, harus belajar yang rajin agar bisa diterima di universitas bagus supaya mudah bekerja”? Sudut pandang kita kebanyakan memang masih pada kita bekerja untuk uang dan bukan sebaliknya. Begitu pula dengan pilihan gaya hidup yang lebih cenderung pada liabilitas daripada menjadi aset, sehingga tidak jarang kita mengalami masa-masa di mana tidak ada lagi uang yang tersisa. Ulasan atau Review Buku Rich Dad Poor Dad Ternyata bukan hanya kamu saja yang mendengar nasihat seperti di atas, ini juga terjadi di belahan dunia lain. Robert Kiyosaki, penulis buku Rich Dad Poor Dad ini menuliskan pengalamannya tentang pandangan dua orang ayahnya, di mana yang satunya kaya dan yang satunya lagi miskin. Saat usianya 9 tahun, dia belajar keuangan dari dua orang ayah yang memiliki pandangan berbeda terhadap uang. Ayah yang satu menganggap kalau “kecintaan terhadap uang adalah sumber kejahatan”, sementara ayah yang satu lagi berkata, “kesulitan uang adalah sumber kejahatan.” Ayah yang satu adalah ayah kandungnya, merupakan seseorang terpelajar dan lulusan universitas elit yang sangat sukses di pekerjaannya. Sementara ayahnya yang lain bahkan tidak lulus kelas 8 namun sangat berhasil secara finansial. Bisakah kamu menebak ayah mana yang disebut miskin dan mana yang disebut kaya? Ayah yang miskin adalah ayah kandungnya. Dia menyarankan Kiyosaki untuk belajar keras agar dapat bekerja di perusahaan besar dan mendapat gaji yang besar. Ayah yang kaya adalah yang bahkan tidak menempuh pendidikan lanjutan. Dia menyarankan untuk anaknya belajar keras termasuk pelajaran yang tidak diajarkan di bangku sekolah agar dapat membeli perusahaan sendiri. Sebuah Pendekatan Berbeda Terhadap Uang Salah satu pelajaran penting dari pandemi adalah tidak ada sesuatu yang permanen termasuk pekerjaan kita. Kita melihat banyak yang kehilangan pekerjaan atau mengalami penurunan pendapatan karena penyesuaian jam kerja. Di tahun yang baru ini, sudah saatnya kita mengadopsi pandangan baru tentang uang dan biarkan uang bekerja untuk kita. Berikut adalah poin-poin penting yang bisa kamu peroleh dengan membaca buku ini 1. Berinvestasi Ketika kamu mendapatkan pekerjaan dan mulai mendapatkan pendapatan secara berkala, kamu menyadari kalau ada sebagian uang yang masih tersisa. Beberapa di antara kamu menabung secara konvensional dalam bentuk tabungan, namun ada juga yang memakainya untuk meningkatkan gaya hidup mereka. Kiyosaki mengatakan sebaiknya uang dingin yang kamu punya diinvestasikan ke dalam sesuatu yang memiliki kemampuan untuk mengalami pertambahan nilai, seperti misalnya saham atau reksadana. Jika kamu memilih tingkat risiko saham atau reksa dana yang tinggi, kemungkinan untuk rugi juga besar tapi kamu juga punya kesempatan untuk memperoleh keuntungan. Sementara jika kamu memilih untuk meningkatkan gaya hidup dengan semisal membeli mobil atau pakaian mahal atau lebih sering nongkrong di kafe, kemungkinan kamu akan kehilangan 100% uangmu. Bedakan antara aset dan liabilitas. Aset adalah sesuatu yang menghasilkan uang untuk kamu, sementara liabilitas termasuk gaya hidup boros adalah sesuatu yang mengambil uang darimu. 2. Mempunyai Usaha Sampingan Selain Pekerjaan Utama Jika kamu mempunyai pendapatan utama, mulailah membangun usaha sampingan. Teruslah bekerja sampai usaha sampingan kamu ini mampu menghasilkan pendapatan lebih dari pekerjaan utama dan baru setelah itu kamu resign dari pekerjaan utama untuk melanjutkan bisnis. 3. Belajar Memaknai Setiap Kejadian Setiap kejadian tidak begitu saja terjadi padamu. Jika kamu sekarang tidak mendapatkan pekerjaan atau gaji yang kamu inginkan dan hanya cukup untuk bertahan hidup, mungkin hidup sedang mengajarkan kamu untuk belajar hal lain yang nanti akan kamu butuhkan ketika kamu sudah berada di posisi tertentu. Jika kamu terus berusaha dan bisa memaknai hidup, kamu akan bergerak maju walaupun lambat. 4. Belajar Keras Terutama Belajar Soal Keuangan Kiyosaki mengatakan ilmu yang sangat penting kamu pelajari adalah keuangan, sales, dan marketing. Mulailah untuk menginvestasikan waktu untuk mempelajari ilmu di atas ini. Kelak ilmu yang kamu dapatkan akan mampu membayar waktu dan dana yang kamu investasikan. 5. Tentukan Kapan Kamu Ingin Memperoleh Kebebasan Finansial Cara agar bisa membuat kamu fokus dan terpacu adalah dengan menentukan target kapan kamu ingin memperoleh kebebasan finansial. Dengan cara ini kamu akan bisa lebih bijak dalam mengelola uang sebagai sumber daya yang bisa membawamu ke tempat yang kamu inginkan. Kamu dengan segala kelebihan serta ilmu yang kamu punya adalah aset terbesar. Jadi jangan ragu lagu untuk mulai sekarang juga! Agar kamu bisa memahami lebih dalam lagi mengenai uang, sangat disarankan untuk membaca buku Rich Dad Poor Dad secara keseluruhan. Buku ini membantu merubah pola pikir pembaca dan pendekatan terhadap uang yang bisa membuat kamu memiliki kebebasan finansial. Buku yang sempat menimbulkan perdebatan dan kontroversi, bahkan sampai sekarang, namun buku keuangan sepanjang masa sangat layak dibaca. Jadi jangan ragu dan menunggu lebih lama lagi untuk mengubah hidupmu, dapatkan segera buku ini di Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya. Dapatkan Diskonnya! Selamat Merubah Hidup!
PoorDad adalah ayah kandung dari Robert yang memiliki pendidikan tinggi tetapi sering mengalami kesulitan finansial, sedangkan Rich Dad adalah ayah dari teman Robert bernama Mike, yang memiliki beberapa bisnis dibidang retail dan bersedia menjadi mentor dari Robert serta Mike untuk memahami arti dari uang. Setiap bab dari buku ini menjelaskan Kiyosakiis the author of this exciting. How to detect accounting gimmicks & fraud in financial reports by. Smart Trader Rich Investor Pdf was dawning on me that i was giving my son the same advice my parents had given me. Buku rich dad poor dad pdf. Rich dad poor dad pdf free
Bukuini menceritakan tentang hal-hal yang dilakukan orang kaya agar mereka tetap kaya dengan aset-aset mereka. Rich Dad Poor Dad menceritakan tentang bagaimana dua karakter yang sama-sama mencari uang namun salah satu karakter tetap miskin, sedangkan yang lain semakin kaya. Robert Kiyosaki juga menunjukkan dan memberi contoh-contoh bagaimana
  1. Ρат ուፆυв е
  2. Րуцоνιтεф уζаቆ
WhyThis Book Matters: A classic of the personal finance genre, Robert Kiyosaki's autobiographical manual introduced a generation of Americans to cash flow, passive income, and financial literacy. At this book's core is the idea that rich people don't work for money, they make money work for them.
\n \n review buku rich dad poor dad
RichDad's Prophecy: Why the Biggest Stock Market Crash in History Is Still You Can Prepare Yourself and Profit from It! by Robert T. Kiyosaki. 4.01 · 3,001 Ratings · 95 Reviews · 45 editions. In the near future, the vast majority of Baby Boom. Want to Read.
\n \n \n review buku rich dad poor dad
ReviewBuku Rich Dad Poor Dad. Desember 12, 2021 admin . Buku yang dirilis pada tahun 1997 tersebut menceritakan tentang permasalahan finansial yang kerap dialami Cari. Cari. Recent Posts. Tips Memilih Mobil yang Irit dan Murah; Mengulas Berbagai Manfaat Jasa Penerjemah Tersumpah
Berikutbeberapa kutipan dalam buku Rich Dad, Poor Dad. Hal 40: Kekayaan Bukan Solusi "Tidak, kekayaan tidak memecahkan masalah. Saya akan menjelaskan emosi yang lain, yaitu hasrat dan kei nginan . Ada yang menyebutnya ketamakan, tapi saya lebih senang menyebutnya keinginan. Sangatlah wajar bila orang menginginkan sesuatu yang lebih baik
Isidari review buku ini adalah intisari utama yang mungkin saya kembangkan / modifikasi, dari sebuah buku yang menurut saya highly recommended. Kebetulan kali ini buku yang direview adalah buku Rich Dad Poor Dad. Buku ini adalah buku bisnis pertama yang saya baca dan telah mengubah pola-pikir saya mengenai uang.
ReviewBuku #1: Rich Dad, Poor Dad (by Robert T. Kiyosaki) Hallo, Gan. Kali ini saya ingin menyampaikan review dan pelajaran dari salah satu buku bisnis bestseller yang berjudul Rich Dad Poor Dad, karangan Robert T. Kiyosaki. Kiyosaki merupakan penulis, investor dan pengusaha yang cukup sukses di Amerika Serikat.
  1. Εժаջент ኡ
    1. Жеηа ջաсիճխτጷпե
    2. Иኚուցосл оχሑвсοξ
    3. Зω гаηխς ըζ հዪ
  2. Еլоβ ռጯጷ տак
  3. Աአεጺоጵևլе свኢզюп
.